Makalah Sekolah
Thursday, February 10, 2022
Saturday, May 22, 2021
KARYA ILMIAH IPS : POTENSI DAN PENGELOLAAN WISATA BUDAYA BOROBUDUR TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT
KARYA ILMIAH
Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur Terhadap
Pembangunan Ekonomi Masyarakat
Karya ilmiah ini diajukan
untuk :
Memenuhi laporan study
lapangan pada program Ilmu Pengetahuan Sosial .
Disusun oleh : Kelompok I
1.
Ayunda
Deta Septiani |
|
2.
Sindiani |
|
3.
Lilis
Lisnawati |
|
4.
Tika
Agustin |
|
5.
Willy
Jayabrata |
|
6.
Yayan
Aryana |
|
7.
Geri
Gerdiana |
|
8.
Aqshal
Ramadhan |
|
SMA N 1 MANAWELAH
Jl. Babakan No. 62 Kecamatan. Kabupaten
Tahun Pelajaran 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Candi Borobudur
merupakan salah satu keajaiban dunia. Hal tersebut dikarenakan candi Borobudur
masuk dalam kriteria budaya mewakili mahakarya kreatifitas manusia yang jenius.
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi Borobudur merupakan
candi Budha yang dibangun oleh raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan
Mataram Kuno keturunan Wangsa Syailendra. Nama Borobudur berasal dari kata bara dan budur. Bara dari bahasa sanskerta yang artinya kompleks candi
atau biara. Sedangkan budur berasal
dari kata beduhur yang artinya di
atas. Dengan demikian Borobudur berarti biara di atas bukit.
Candi Borobudur merupakan candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di
Kamboja. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief
yang merupakan satu rangkaian cerita.
Candi Borobudur
merupakan banguanan yang sangat unik. Meskipun terbuat dari batu namun bangunan
tersebut tidak runtuh dan bisa membentuk undakkan yang sangat sempurna. Karena
itulah Candi Borobudur menjadi tujuan wisata turis dalam maupun luar negeri.
Candi borobudur tidak hanya mengembangkan budaya wisata tetapi budaya religi
pun dikembangkan. Inilah salah satu tempat yang dapat digarap menjadi pusat
peribadatan umat budha.
Dengan adanya
Candi Borobudur, kesejahteraan rakyat sekita candi juga lebih terjamin. Maka
dari itu kami memilih judul Potensi dan
Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat
karena banyak sekali keistimewaan dan potensi yang dimiliki Candi Borobudur.
B.
Rumusan Masalah
Penelitian ini meneliti
tentang Potensi dan Pengelolaan Wisata
Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat. Maksudnya meneliti
Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi
Masyarakat dengan lebih teliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
potensi yang dimiliki candi Borobudur dan pengaruhnya terhadap masyarakat
sekitar Candi. Berdasarkan pada latar belakang yang kami buat, maka berikut ini
adalah rumusan masalahnya :
a. Bagaimana potensi wisata
budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.
b. Bagaimana pengelolaan wisata
budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.
c. Bagaimana potensi dan
pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan
dilakukannya penelitian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui bagaimana
potensi wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.
b. Untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.
c. Untuk mengetahui bagaimana
potensi dan pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi
masyarakat.
D. Manfaat Penelitian
1). Manfaat teoritis
a. Dapat menambah pengetahuan
dan keterampilan bagi penulis dan pembaca yang berhubungan dengan potensi dan
pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap perkembangan ekonomi masyarakat.
b. Berguan sebagai sumbangan
pemikiran untuk penulis dan pembaca.
c. Sebuah inovasi agar dapat
berfokus pada kinerja organisasi.
d. Memahami kehidupan
perekonomian masyarakat di sekitar candi Borobudur.
2). Manfaat praktis
a. Hasil penelitian mengenai
pengelolaan Sumber Daya Alam atau Sumber Daya lainnyadapat diguanakan sebagai
acuan dalam sikap dan perilaku.
b. Memberikan gambaran mengenai
keadaan candi Borobudur.
c. Mengetahui cara melestarikan
dan mengelola candi Borobudur supaya tetap pempertahankan pesonanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Potensi
Wisata budaya
termasuk dalam potensi suatu daerah. Dengan adanya wisata budaya, potensi di
dalam daerah tersebut dapat terus dikembangkan. Membicarakan tentang potensi,
(Wiyono) mengatakan bahwa potensi adalah kemampuan yang masih terpendam dan
siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu
sendiri. Ada juga beberapa pakar lain yang mencoba menjelaskan pengertian
potensi secara lebih baik, seperti misalnya (Endra K Pihadhi) yang menjelaskan
bahwa potensi adalah suatu energi atau kekuatan yang masih belum digunakan
secara optimal. Potensi dapat berupa kekuatan, minat, bakat, kecerdasan, dan
lain-lain. Sedangka (Sri Habsari) juga mencoba menjelaskan arti dari kata
potensi, yang mana menurutnya potensi adalah kemampuan maupun keekuatan pada
diri yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan menjadi lebih baik dengan sarana
dan prasarana yang tepat dan baik. Potensi sendiri ada beberapa macam dan
jenisnya. Salah satu jenisnya adalah :
a. Potensi berpikir; Potensi
berpikir sendiri dimiliki oleh semua manusia di dunia, hal ini membuat manusia
dimungkinkan untuk mempelajari hal-hal baru dan juga menghasilkan ide-ide dan
juga pemikiran baru ataupun informasi baru.
b. Potensi fisik; potensi fisik
merupakan potensi yang dimiliki manusia dalam sisi fisik yang biasanya dapat
melakukan gerakan yang efektif dan efisien. Orang yang memiliki potensi fisik
biasanya akan mudah mempelajari berbagai macam olahraga.
Namun potensi itu
sendiri tidak akan berkembang apabila tidak ada sebuah proses. Untuk itu sebuah
potensi harus digali dan dikelola agar dapat bermanfaat bagi kita semua
B.
Pengertian Pengelolaan
Kelola atau
pengelolaan adalah pemanfaatan Sumber Daya Manusia ataupun Sumber Daya lainnya
yang dapat diwujudkan dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan untuk mencapau suatu tujuan tertentu (George R. Terry).
Sementara menurut (Andrew F Sikul) pengelolaan adalah serangkaian
aktivitas-aktivitas koordinasi yang mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, penempatan serta pengambilan keputusan untuk
mengahasilkan suatu produk dan jasa yang efektif dan efisien. Dalam hal ini yang kita bicarakan adalah
pengelolaan wisata budaya. Dalam mengelola Sumber Daya periwisata harus
dilakukan secara berkelanjutan agar Sumber Daya itu sendiri tidak cepat habis dan
dapat kita guanakan atau nikmati di masa yang akan datang.
C.
Pengertian Pembangunan
Ekonomi
Dalam Kamus
Eknomi (Oktima, 2012) pembangunan ekonomi adalah proses yang bertujuan untuk
menaikan pendapatan perkapita untuk jangka waktu panjang dan disertai adanya
pemulihan struktur ekonomi dan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pembangunan ekonomi sangat bermanfaat untuk
kesejahteraan rakyat Indonesia, maka diperlukan suatu penataan pembangunan
ekonomi yang baik. Pakar lain mengatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah usaha
meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengelola kekuatan ekonomi
potensional menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,
penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan
berorganisasi dan manajemen (Sadono Sukirno). (Adam Smith) juga mengungkapkan
bahwa pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan
penduduk dan kemajuan teknologi.
Pembanguna
ekonomi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Terdapat usaha meningkatkan
GNP (Gross National Product) dan pendapatan perkapita yang disertai pemerataan
pendapatan.
b. Adanya usaha memajukan dan
mengembangkan teknologi baru.
c. Berusaha meningkatkan
pemerataan kesejahteraan.
d. Terdapat perubahan struktur
ekonomi.
Pembangunan
ekonomi juga memiliki tujuan. Berikut ini beberapa tujuan tersebut :
a. Meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan popoknya.
b. Memperluas distribusi setiap
barang kebutuhan pokok.
c. Memperluas kesempatan kerja.
d. Memperbaiki kualitas
pendidikan.
e. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
D. Hubungan antara Potensi, Pengelolaan, dan Pembangunan
Ekonomi
Selain faktor
modal dan kemajuan teknlogi, adapun faktor sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Potensi alam
yang dimiliki oleh suatu wilayah merupakan anugerah yang harus disyukuri. Oleh
karena itu pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara bertanggung
jawab. Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan sumber daya
alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat menikmatinya.
Hasil dari pengelolaan potensi alam tersebut dapat lebih menjamin kesejahteraan
masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
A.
Potensi Wisata Budaya
Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat
Indonesia merupakan salah satu
Negara yang kaya akan daya tarik wisata. Salah satunya adalah daya tarik wisata
borobudur. Borobudur adalah salah satu objek wisata yang sangat unik di
indonesia, karena selain tempatnya yang tinggi, candi borobudur juga
memperlihatkan keunikannya pada susunan batu yang rapi dan tanpa ada perekat
diantaranya. Selain itu pada batu tersebut terdapat relief kehidupan manusia
zaman dulu yang terlihat sangat realistis.
Borobudur memiliki beragam potensi wisata baik dalam bidang kesenian,
kuliner, kerajinan tangan dan pemandangan alam . Keindahan yang dapat kita
nikmati dari puncak candi borobudur dipengaruhi oleh letak geografis yang
strategis. Namun keindahan tersebut tidak akan terwujud tanpa adanya campur
tangan dari masyarakat sekitar. Masyarakat berusaha mengubah penampilan sekitar
candi agar lebih nyaman untuk dipandang.
Candi borobudur merupakan potensi alam yang mengikut sertakan manusia
yang memiliki daya tarik istimewa untuk
mengundang para wisatawan baik lokal maupun internasional.
B. Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan
Ekonomi Masyarakat
Sebuah potensi tidak akan berkembang apabila tidak dikelola. Maka dari
itu agar sebuah potensi dapat muncul dan berkembang dengan baik maka diperlukan
adanya pengelolaan. Dan pengelolaan yang baik harus dilakukan secara
berkelanjutan, agar manfaatnya tidak hanya dirasakan saat ini, namun juga untuk
waktu yang akan datang. Pengelolaan yang kita bahas adalah tentang bagimana
pengelolaan objek wisata, terutama objek
wisata budaya candi borobudur.
Pengelolaan di candi boroburur terbilang sangat mudah, karena lokasi yang
strategis dan dekat dengan keramaian. Pengelolaan tersebut diantaranya menambah
fasilitas yang ada di sekitar candi seperti kereta taman dan paket wisata
dengan mobil VW. Tidak hany unggul dalam fasilitas, namun candi borobudur juga
terbilang bersih dan rapi karena adanya karyawan yang selalu menjaga kebersihan
dan kerapian sekitar candi.
Hal tersebut tidak hanya menguntungkan bagi para wisatawan, namun juga
memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar karena adanya candi borobudur
sehingga terbukanya lapangan pekerjaan yang sangat besar. Bisa kita bayangkan
apabila objek wisata candi borobudur ditutup, maka berapa banyak orang yang menjadi
pengangguran. Maka dari itu candi borobudur sangat bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat di bidang ekonomi.
C. Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur Terhadap
Pembangunan Ekonomi Masyarakat.
Pengembangan wisata budaya adalah bagian dari upaya menggerakkan semua
potensi yang ada demi mencapai target kunjungan wisatawan luar maupun dalam
negeri. Salah satunya adalah wisata budaya candi borobudur. Tidak hanya sebagai
wisata budaya saja namun candi borobudur juga berpotensi sebagai objek wisata
religi. Keberadaan candi borobudur dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat sekitar. Contohnya sekarang para wisatawan tidak hanya menikmati
keunikan candi borobudur tetapi juga dapat menikmati aktifitas lainnya seperti
mengunjungi museum Samudra Raksa yang juga dilengkapi dengan tiga layar
interaktif berukuran besar yang tentunya dapat menarik perhatian para
wisatawan.
Tidak hanya itu di sekitar candi borobudur juga kaya akan budaya, kuliner
dan kerajinan yang dapat dikelola dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dengan begitu dapat menarik wisatawan dalam maupun luar negeri untuk
mengunjungi objek wisata tersebut. Dengan adanya potensi yang menarik untuk
dikelola, maka masyarakat ikut serta dalam pengembangannya sehingga secara
tidak langsung dapat membuka lapangan pekerjaan dan meminimalisir adanya
pengangguran.
Tidak dapat dipungkiri, candi borobudur memberikan kehidupan bagi
masyarakat sekitar. Mulai dari penjual oleh-oleh sampai pemandu wisata,
semuanya merupakan masyarakat sekitar. Oleh karena itu mereka berkomitmen untuk
terus memberdayakan ekonomi berbasis kearifan lokal, seperti yang dianjurkan
oleh Kementerian Pariwisata.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai
potensi dan pengelolaan wisata budaya borobudur terhadap pembangunan ekonomi
masyarakat :
a. Objek wisata budaya borobudur
merupakan potensi alam disertai adanya potensi manusia dan potensi tersebut
sangat menguntungkan bagi masyarakat sekitar.
b. Pengelolaan yang di lakukan
pada candi borobudur dan sekitarnya sangat baik dengan adanya fasilitas
tambahan. Hal tersebut tidak hanya bermanfaat bagi turis dalam maupun luar
negeri, tetapi juga sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar candi
borobudur.
c. Potensi yang dimiliki suatu
tempat tidak akan menguntungkan apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena
itu pengelolaan yang baik harus dilakukan agar mendapatkan hasil yang
memuaskan. Tentunya pengelolaan tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan
penelitian, maka penulis merekomendasikan saran sebagai berikut :
a.
Bagi para pengunjung dan
masyarakat di sekitar candi borobudur sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan
di sekitarnya.
b.
Dengan lokasi yang strategis
diharapkan agar lebih mengembangkan potensi alam yang ada disekitar candi
borobudur.
c.
Perlu adanya peningkatan pelayanan
fasilitas bagi para pengunjung khususnya bagi para pelajar yang mengadakan
penelitian
MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN: MENGANALISIS KERAJINAN UKIRAN KAYU
MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Menganalisis Kerajinan Ukiran Kayu
Makalah ini diajukan untuk :
Memenuhi nilai Prakarya
dan Kewirausahaan pada Program Ilmu Pengetahuan Sosial
Disusun oleh :
AYUNDA DETA SEPTIANI
XII IPS 5
SMA N 1
MANAWELAH
Jl. Babakan No. 62 Kecamatan, Kabupaten
Tahun Pelajaran 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kerajinan
ukir adalah barang-barang ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh seseorang
dalam perwujudannya memerlukan ketekunan, keterampilan dan dan perasaan seni
dengan cara ditoreh atau dipahat di atas kayu, batu, logam, gading dan
sebagainya.
Sedangkan
yang dimaksud kerajinan ukir kayu adalah jenis kerajinan yang menggunakan teknik
ukir pada bahan kayu. Seni ukir yang cukup terkenal di Indonesia adalah seni
ukir dari Jepara. Bahkan ciri khas ukiran gaya Jepara lebih unggul dari
kualitas seni dengan yang dibuat oleh negara-negara lain seperti Vietnam.
Kerajinan
ukir ini juga dapat bersaing di pasar Internasional karena nilai tambah dari
ornamen-ornamen ukiran Jepara. Maka dari itu penulis memilih judul Menganalisis Kerajinan Ukiran Kayu
karena banyak sekali keistimewaan dari kerajinan ukiran kayu.
B.
Rumusan Masalah
Makalah ini
meneliti tentang Menganalisis Kerajinan
Ukiran Kayu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dari
kerajinan ukiran kayu. Berdasarkan latar belakang yang penulis buat, maka
berikut ini adalah rumusan masalahnya :
1.
Bagaimana
kesempatan usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?
2.
Bagaimana
kelemahan usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?
3.
Bagaimana
kekuatan usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?
4.
Bagaimana
ancaman usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan
dilakukannya penelitian yaitu :
1.
Untuk
mengetahui kesempatan usaha Kerajina Ukiran Kayu.
2.
Untuk
mengetahui kelemahan usaha Kerajinan Ukiran Kayu.
3.
Untuk
mengetahui kekuatan usaha Kerajinan Ukiran Kayu.
4.
Untuk
mengetahui ancaman usaha Kerajina Ukiran Kayu.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
1)
Dapat
menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai seni kerajinan ukiran
kayu.
2)
Berguna
sebagai sumbangan pemikiran bagi penulis dan pembaca.
2.
Manfaat
Praktis
1)
Hasil
penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam sikap dan perilaku untuk menjadi
orang yang tidak mudah menyarah.
2)
Memberikan
gambaran mengenai kerajina ukiran kayu.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Menganalisis
Dalam suatu penelitian pasti
tidak jauh dari kata menganalisis. Dalam ilmu sosial, analisis diartikan
sebagai proses menjelaskan sebuah permasalahan dan berbagai hal yang ada di
dalamnya. Sedangkan dalam Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
(1996:779) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau
perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya ( sebab musabab, duduk
perkaranya).
Terdapat beberapa bentuk
analisis, salah satunya adalah merangkum sejumlah besar data yang masih mentah,
untuk selanjutnya diolah menjadi sebuah informasi yang dapat diinterpretasikan.
B.
Pengertian Kerajinan
kerajinan adalah suatu karya seni
yang proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan manusia. Sedangkan
menurut Kadjim (2011:10) kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara
terus-menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan,
berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya.
Dalam segi segmentasinya
kerajinan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.
Kerajinan
tangan.
2.
Kerajinan
anyam.
3.
Kerajinan
keramik.
C.
Pengertian Ukiran Kayu
Ukiran kayu adalah gambar hiasan
dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang
menyusun suatu gambar yang indah. Seni ukir kayu biasanya berbentuk patung,
lemari, meja, dan lain sebgainya.
Ukiran kayu ini banyak diminati
masyarakat lokal maupun Internasional. Salah satu daerah di Indonesia yang
terkenal dengan seni ukirnya adalah Jepara.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Kesempatan Usaha
Kerajinan Ukiran Kayu
Kesempatan dalam hal ini sama
artinya dengan peluang usaha. Peluang usaha sendiri berarti kesempatan yang
dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan
cara melakukan usaha yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Bapak Suharto mengatakan bahwa
peluang usaha dalam kerajinan ukir sangat besar khususnya di Kabupaten
Pangandaran. Beliau juga mengatakan tidak sedikit peminat pada kerajinan ukir
ini. Walaupun ada kalanya pemasukan bulanan tidak sesuai dengan yang diharapkan,
namun Bapak Suharto telah memiliki jiwa wirausahawan, sehingga beliau bangkit
kembali.
Modal awal yang dikeluarkan Bapak
Suharto sebesar Rp. 100.000.000, modal tersebut juga merupakan modal pribadi.
Dengan kepercayaan diri Pak Suharto mengeluarkan modal yang sangat besar,
akhirnya beliau dapat menuai hasil yang memuaskan. Penghasilan beliau mencapai
Rp. 50.000.000 s/d Rp. 200.000.000/bulan.
B.
Kelemahan Usaha Kerajinan
Ukiran Kayu
Setiap produk yang dibuat pasti
memiliki kekurangan baik dalam segi bentuk, bahan, maupun kekurangan dalam segi
promosi.
Dalam usaha yang dilakukan oleh
Bapak Suharto, kekurangan tersebut terdapat dalam segi promosi. Sehingga masih
banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan usaha ukiran kayu di Pangandaran.
Hal tersebut menyebabkan minimnya
jumlah order yang diterima. Namun walaupun demikian, Bapak Suharto telah
berhasil menjual produknya sampai ke luar negeri.
C.
Kekuatan Usaha Kerajinan
Ukiran Kayu
Kekuatan merupakan hal yang
sangat penting bagi sebuah produk. Karena jika produk tersebut dibuat dari
bahan yang kuat, maka tidak menutup kemungkinan permintaan juga akan bertambah.
Dalam usahanya Bapak Suharto
sangat mementingkan kekuatan produk. Untuk membuat ukiran beliau menggunakan
kayu jati karena kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam
sel-sel kayunyasehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa
divernis apalagi jika dipakai dibawah naungan atap. Sedangkan untuk barang
meubel lainnya beliau menggunakan kayu mahoni dan akasia.
D.
Ancaman Usaha Kerajinan
Ukiran Kayu
ancaman merupakan hal yang harus
diperhatikan dalam usaha. Karena jika ancaman yang datng merupakan ancaman yang
besar maka besar kemungkinan produk kita akan kalah saing dengan produk lain.
Bapak Suharto mengatakan bahwa
ancaman dalam usaha kerajinan ukir ini sangat besar. Namun beliau tetap percaya
diri untuk terus melakukan usahanya dengan menciptakn inovasi-inovasi baru yang
dapat bersaing di pasaran.
BAB IV
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini,
dapat disimpulkan beberapa hal mengenai kerajinan ukiran kayu, diantaranya :
1.
Banyak
peminat dalam usaha kerajina ukiran kayu.
2.
Kurangnya
promosi, sehingga banyak masyarakat yang masih belum mengetahui keberadaan
usaha kerajinan kayu ini.
3.
Kerajinan
ukiran kayu Bapak Suharto terjamin kualitas dan keawetannya.
4.
Banyaknya
ancaman tidak mematahka semangat Bapak Suharto untuk terus berkarya.
B.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan
penelitian, maka penulis merekomendasikan saran sebagai berikut :
1.
Diharapkan
untuk lebih meningkatkan promosi agar masyarakat yang belum mengetahui adanya
usaha kerajinan ukiran kayu dapat mengetahuinya.
2.
Tetap
pertahankan kualitas produk.