Saturday, May 22, 2021

KARYA ILMIAH IPS : POTENSI DAN PENGELOLAAN WISATA BUDAYA BOROBUDUR TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT

 

KARYA ILMIAH

Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat

 

Karya ilmiah ini diajukan untuk :

Memenuhi laporan study lapangan pada program Ilmu Pengetahuan Sosial .

 

 



Disusun oleh : Kelompok I

1.      Ayunda Deta Septiani


2.      Sindiani


3.      Lilis Lisnawati


4.      Tika Agustin


5.      Willy Jayabrata


6.      Yayan Aryana


7.      Geri Gerdiana


8.      Aqshal Ramadhan


 

 

SMA N 1 MANAWELAH

Jl. Babakan  No. 62 Kecamatan. Kabupaten

Tahun Pelajaran 2017/2018





BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.      Latar Belakang Masalah

 

Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia. Hal tersebut dikarenakan candi Borobudur masuk dalam kriteria budaya mewakili mahakarya kreatifitas manusia yang jenius. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi Borobudur merupakan candi Budha yang dibangun oleh raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno keturunan Wangsa Syailendra. Nama Borobudur berasal dari kata bara dan budur. Bara dari bahasa sanskerta yang artinya kompleks candi atau biara. Sedangkan budur berasal dari kata beduhur yang artinya di atas. Dengan demikian Borobudur berarti biara di atas bukit.

Candi Borobudur merupakan candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita.

Candi Borobudur merupakan banguanan yang sangat unik. Meskipun terbuat dari batu namun bangunan tersebut tidak runtuh dan bisa membentuk undakkan yang sangat sempurna. Karena itulah Candi Borobudur menjadi tujuan wisata turis dalam maupun luar negeri. Candi borobudur tidak hanya mengembangkan budaya wisata tetapi budaya religi pun dikembangkan. Inilah salah satu tempat yang dapat digarap menjadi pusat peribadatan umat budha.

Dengan adanya Candi Borobudur, kesejahteraan rakyat sekita candi juga lebih terjamin. Maka dari itu kami memilih judul Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat karena banyak sekali keistimewaan dan potensi yang dimiliki Candi Borobudur.

 

 

B.      Rumusan Masalah

 

                        Penelitian ini meneliti tentang Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat. Maksudnya meneliti Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat dengan lebih teliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi yang dimiliki candi Borobudur dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar Candi. Berdasarkan pada latar belakang yang kami buat, maka berikut ini adalah rumusan masalahnya :

a.      Bagaimana potensi wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

b.      Bagaimana pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

c.       Bagaimana potensi dan pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

 

C.      Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :

a.      Untuk mengetahui bagaimana potensi wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

b.      Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

c.       Untuk mengetahui bagaimana potensi dan pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

 

 

D.      Manfaat Penelitian

1). Manfaat teoritis

 

a.      Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi penulis dan pembaca yang berhubungan dengan potensi dan pengelolaan wisata budaya Borobudur terhadap perkembangan ekonomi masyarakat.

b.      Berguan sebagai sumbangan pemikiran untuk penulis dan pembaca.

c.       Sebuah inovasi agar dapat berfokus pada kinerja organisasi.

d.      Memahami kehidupan perekonomian masyarakat di sekitar candi Borobudur.

 

 

2). Manfaat praktis

a.      Hasil penelitian mengenai pengelolaan Sumber Daya Alam atau Sumber Daya lainnyadapat diguanakan sebagai acuan dalam sikap dan perilaku.

b.      Memberikan gambaran mengenai keadaan candi Borobudur.

c.       Mengetahui cara melestarikan dan mengelola candi Borobudur supaya tetap pempertahankan pesonanya.

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

A.    Pengertian Potensi

Wisata budaya termasuk dalam potensi suatu daerah. Dengan adanya wisata budaya, potensi di dalam daerah tersebut dapat terus dikembangkan. Membicarakan tentang potensi, (Wiyono) mengatakan bahwa potensi adalah kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Ada juga beberapa pakar lain yang mencoba menjelaskan pengertian potensi secara lebih baik, seperti misalnya (Endra K Pihadhi) yang menjelaskan bahwa potensi adalah suatu energi atau kekuatan yang masih belum digunakan secara optimal. Potensi dapat berupa kekuatan, minat, bakat, kecerdasan, dan lain-lain. Sedangka (Sri Habsari) juga mencoba menjelaskan arti dari kata potensi, yang mana menurutnya potensi adalah kemampuan maupun keekuatan pada diri yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan menjadi lebih baik dengan sarana dan prasarana yang tepat dan baik. Potensi sendiri ada beberapa macam dan jenisnya. Salah satu jenisnya adalah :

a.      Potensi berpikir; Potensi berpikir sendiri dimiliki oleh semua manusia di dunia, hal ini membuat manusia dimungkinkan untuk mempelajari hal-hal baru dan juga menghasilkan ide-ide dan juga pemikiran baru ataupun informasi baru.

b.      Potensi fisik; potensi fisik merupakan potensi yang dimiliki manusia dalam sisi fisik yang biasanya dapat melakukan gerakan yang efektif dan efisien. Orang yang memiliki potensi fisik biasanya akan mudah mempelajari berbagai macam olahraga.

Namun potensi itu sendiri tidak akan berkembang apabila tidak ada sebuah proses. Untuk itu sebuah potensi harus digali dan dikelola agar dapat bermanfaat bagi kita semua

B.     Pengertian Pengelolaan

Kelola atau pengelolaan adalah pemanfaatan Sumber Daya Manusia ataupun Sumber Daya lainnya yang dapat diwujudkan dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapau suatu tujuan tertentu (George R. Terry). Sementara menurut (Andrew F Sikul) pengelolaan adalah serangkaian aktivitas-aktivitas koordinasi yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penempatan serta pengambilan keputusan untuk mengahasilkan suatu produk dan jasa yang efektif dan efisien.  Dalam hal ini yang kita bicarakan adalah pengelolaan wisata budaya. Dalam mengelola Sumber Daya periwisata harus dilakukan secara berkelanjutan agar Sumber Daya itu sendiri tidak cepat habis dan dapat kita guanakan atau nikmati di masa yang akan datang.

 

C.     Pengertian Pembangunan Ekonomi

Dalam Kamus Eknomi (Oktima, 2012) pembangunan ekonomi adalah proses yang bertujuan untuk menaikan pendapatan perkapita untuk jangka waktu panjang dan disertai adanya pemulihan struktur ekonomi  dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pembangunan ekonomi sangat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat Indonesia, maka diperlukan suatu penataan pembangunan ekonomi yang baik. Pakar lain mengatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengelola kekuatan ekonomi potensional menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen (Sadono Sukirno). (Adam Smith) juga mengungkapkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi.

Pembanguna ekonomi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a.      Terdapat usaha meningkatkan GNP (Gross National Product) dan pendapatan perkapita yang disertai pemerataan pendapatan.

b.      Adanya usaha memajukan dan mengembangkan teknologi baru.

c.       Berusaha meningkatkan pemerataan kesejahteraan.

d.      Terdapat perubahan struktur ekonomi.

 

Pembangunan ekonomi juga memiliki tujuan. Berikut ini beberapa tujuan tersebut :

a.      Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan popoknya.

b.      Memperluas distribusi setiap barang kebutuhan pokok.

c.       Memperluas kesempatan kerja.

d.      Memperbaiki kualitas pendidikan.

e.      Meningkatkan pendapatan masyarakat.

 

D. Hubungan antara Potensi, Pengelolaan, dan Pembangunan Ekonomi

Selain faktor modal dan kemajuan teknlogi, adapun faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Potensi alam yang dimiliki oleh suatu wilayah merupakan anugerah yang harus disyukuri. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara bertanggung jawab. Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat menikmatinya. Hasil dari pengelolaan potensi alam tersebut dapat lebih menjamin kesejahteraan masyarakat.

 

  

BAB III

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

 

 

A.     Potensi Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat

 

  Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan daya tarik wisata. Salah satunya adalah daya tarik wisata borobudur. Borobudur adalah salah satu objek wisata yang sangat unik di indonesia, karena selain tempatnya yang tinggi, candi borobudur juga memperlihatkan keunikannya pada susunan batu yang rapi dan tanpa ada perekat diantaranya. Selain itu pada batu tersebut terdapat relief kehidupan manusia zaman dulu yang terlihat sangat realistis.

Borobudur memiliki beragam potensi wisata baik dalam bidang kesenian, kuliner, kerajinan tangan dan pemandangan alam . Keindahan yang dapat kita nikmati dari puncak candi borobudur dipengaruhi oleh letak geografis yang strategis. Namun keindahan tersebut tidak akan terwujud tanpa adanya campur tangan dari masyarakat sekitar. Masyarakat berusaha mengubah penampilan sekitar candi agar lebih nyaman untuk dipandang.  Candi borobudur merupakan potensi alam yang mengikut sertakan manusia yang memiliki daya tarik istimewa  untuk mengundang para wisatawan baik lokal maupun internasional.

 

B.     Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat

 

Sebuah potensi tidak akan berkembang apabila tidak dikelola. Maka dari itu agar sebuah potensi dapat muncul dan berkembang dengan baik maka diperlukan adanya pengelolaan. Dan pengelolaan yang baik harus dilakukan secara berkelanjutan, agar manfaatnya tidak hanya dirasakan saat ini, namun juga untuk waktu yang akan datang. Pengelolaan yang kita bahas adalah tentang bagimana pengelolaan  objek wisata, terutama objek wisata budaya candi borobudur.

Pengelolaan di candi boroburur terbilang sangat mudah, karena lokasi yang strategis dan dekat dengan keramaian. Pengelolaan tersebut diantaranya menambah fasilitas yang ada di sekitar candi seperti kereta taman dan paket wisata dengan mobil VW. Tidak hany unggul dalam fasilitas, namun candi borobudur juga terbilang bersih dan rapi karena adanya karyawan yang selalu menjaga kebersihan dan kerapian sekitar candi.

Hal tersebut tidak hanya menguntungkan bagi para wisatawan, namun juga memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar karena adanya candi borobudur sehingga terbukanya lapangan pekerjaan yang sangat besar. Bisa kita bayangkan apabila objek wisata candi borobudur ditutup, maka berapa banyak orang yang menjadi pengangguran. Maka dari itu candi borobudur sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di bidang ekonomi.

 

C.     Potensi dan Pengelolaan Wisata Budaya Borobudur Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat.

 

Pengembangan wisata budaya adalah bagian dari upaya menggerakkan semua potensi yang ada demi mencapai target kunjungan wisatawan luar maupun dalam negeri. Salah satunya adalah wisata budaya candi borobudur. Tidak hanya sebagai wisata budaya saja namun candi borobudur juga berpotensi sebagai objek wisata religi. Keberadaan candi borobudur dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Contohnya sekarang para wisatawan tidak hanya menikmati keunikan candi borobudur tetapi juga dapat menikmati aktifitas lainnya seperti mengunjungi museum Samudra Raksa yang juga dilengkapi dengan tiga layar interaktif berukuran besar yang tentunya dapat menarik perhatian para wisatawan.

Tidak hanya itu di sekitar candi borobudur juga kaya akan budaya, kuliner dan kerajinan yang dapat dikelola dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan begitu dapat menarik wisatawan dalam maupun luar negeri untuk mengunjungi objek wisata tersebut. Dengan adanya potensi yang menarik untuk dikelola, maka masyarakat ikut serta dalam pengembangannya sehingga secara tidak langsung dapat membuka lapangan pekerjaan dan meminimalisir adanya pengangguran.

Tidak dapat dipungkiri, candi borobudur memberikan kehidupan bagi masyarakat sekitar. Mulai dari penjual oleh-oleh sampai pemandu wisata, semuanya merupakan masyarakat sekitar. Oleh karena itu mereka berkomitmen untuk terus memberdayakan ekonomi berbasis kearifan lokal, seperti yang dianjurkan oleh Kementerian Pariwisata.

 

  

BAB IV

PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai potensi dan pengelolaan wisata budaya borobudur terhadap pembangunan ekonomi masyarakat :

a.      Objek wisata budaya borobudur merupakan potensi alam disertai adanya potensi manusia dan potensi tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat sekitar.

b.      Pengelolaan yang di lakukan pada candi borobudur dan sekitarnya sangat baik dengan adanya fasilitas tambahan. Hal tersebut tidak hanya bermanfaat bagi turis dalam maupun luar negeri, tetapi juga sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar candi borobudur.

c.       Potensi yang dimiliki suatu tempat tidak akan menguntungkan apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu pengelolaan yang baik harus dilakukan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Tentunya pengelolaan tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan.

 

B.     Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan saran sebagai berikut :

a.       Bagi para pengunjung dan masyarakat di sekitar candi borobudur sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya.

b.       Dengan lokasi yang strategis diharapkan agar lebih mengembangkan potensi alam yang ada disekitar candi borobudur.

c.       Perlu adanya peningkatan pelayanan fasilitas bagi para pengunjung khususnya bagi para pelajar yang mengadakan penelitian

MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN: MENGANALISIS KERAJINAN UKIRAN KAYU

MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Menganalisis Kerajinan Ukiran Kayu

 

Makalah ini diajukan untuk :

Memenuhi nilai Prakarya dan Kewirausahaan pada Program Ilmu Pengetahuan Sosial 

 

 


Disusun oleh :

AYUNDA DETA SEPTIANI

XII IPS 5


 

SMA N 1 MANAWELAH

Jl. Babakan No. 62 Kecamatan, Kabupaten

Tahun Pelajaran 2018/2019




BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.   Latar Belakang Masalah

Kerajinan ukir adalah barang-barang ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh seseorang dalam perwujudannya memerlukan ketekunan, keterampilan dan dan perasaan seni dengan cara ditoreh atau dipahat di atas kayu, batu, logam, gading dan sebagainya.

Sedangkan yang dimaksud kerajinan ukir kayu adalah jenis kerajinan yang menggunakan teknik ukir pada bahan kayu. Seni ukir yang cukup terkenal di Indonesia adalah seni ukir dari Jepara. Bahkan ciri khas ukiran gaya Jepara lebih unggul dari kualitas seni dengan yang dibuat oleh negara-negara lain seperti Vietnam.

Kerajinan ukir ini juga dapat bersaing di pasar Internasional karena nilai tambah dari ornamen-ornamen ukiran Jepara. Maka dari itu penulis memilih judul Menganalisis Kerajinan Ukiran Kayu karena banyak sekali keistimewaan dari kerajinan ukiran kayu.

 

B.   Rumusan Masalah

Makalah ini meneliti tentang Menganalisis Kerajinan Ukiran Kayu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dari kerajinan ukiran kayu. Berdasarkan latar belakang yang penulis buat, maka berikut ini adalah rumusan masalahnya :

1.    Bagaimana kesempatan usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?

2.    Bagaimana kelemahan usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?

3.    Bagaimana kekuatan usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?

4.    Bagaimana ancaman usaha Kerajinan Ukiran Kayu ?

 

C.   Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian yaitu :

1.    Untuk mengetahui kesempatan usaha Kerajina Ukiran Kayu.

2.    Untuk mengetahui kelemahan usaha Kerajinan Ukiran Kayu.

3.    Untuk mengetahui kekuatan usaha Kerajinan Ukiran Kayu.

4.    Untuk mengetahui ancaman usaha Kerajina Ukiran Kayu.

 

D.   Manfaat Penelitian

1.    Manfaat Teoritis

1)    Dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai seni kerajinan ukiran kayu.

2)    Berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi penulis dan pembaca.

 

2.    Manfaat Praktis

1)    Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam sikap dan perilaku untuk menjadi orang yang tidak mudah menyarah.

2)    Memberikan gambaran mengenai kerajina ukiran kayu.

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

 

A.   Pengertian Menganalisis

 

Dalam suatu penelitian pasti tidak jauh dari kata menganalisis. Dalam ilmu sosial, analisis diartikan sebagai proses menjelaskan sebuah permasalahan dan berbagai hal yang ada di dalamnya. Sedangkan dalam Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1996:779) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya ( sebab musabab, duduk perkaranya).

 

Terdapat beberapa bentuk analisis, salah satunya adalah merangkum sejumlah besar data yang masih mentah, untuk selanjutnya diolah menjadi sebuah informasi yang dapat diinterpretasikan.

 

 

B.   Pengertian Kerajinan

 

kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan manusia. Sedangkan menurut Kadjim (2011:10) kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus-menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya.

 

Dalam segi segmentasinya kerajinan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1.    Kerajinan tangan.

2.    Kerajinan anyam.

3.    Kerajinan keramik.

 

 

C.   Pengertian Ukiran Kayu

 

Ukiran kayu adalah gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Seni ukir kayu biasanya berbentuk patung, lemari, meja, dan lain sebgainya.

 

Ukiran kayu ini banyak diminati masyarakat lokal maupun Internasional. Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan seni ukirnya adalah Jepara.

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

 

A.   Kesempatan Usaha Kerajinan Ukiran Kayu

 

Kesempatan dalam hal ini sama artinya dengan peluang usaha. Peluang usaha sendiri berarti kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan usaha yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.

 

Bapak Suharto mengatakan bahwa peluang usaha dalam kerajinan ukir sangat besar khususnya di Kabupaten Pangandaran. Beliau juga mengatakan tidak sedikit peminat pada kerajinan ukir ini. Walaupun ada kalanya pemasukan bulanan tidak sesuai dengan yang diharapkan, namun Bapak Suharto telah memiliki jiwa wirausahawan, sehingga beliau bangkit kembali.

 

Modal awal yang dikeluarkan Bapak Suharto sebesar Rp. 100.000.000, modal tersebut juga merupakan modal pribadi. Dengan kepercayaan diri Pak Suharto mengeluarkan modal yang sangat besar, akhirnya beliau dapat menuai hasil yang memuaskan. Penghasilan beliau mencapai Rp. 50.000.000 s/d Rp. 200.000.000/bulan.

 

 

B.   Kelemahan Usaha Kerajinan Ukiran Kayu

 

Setiap produk yang dibuat pasti memiliki kekurangan baik dalam segi bentuk, bahan, maupun kekurangan dalam segi promosi.

 

Dalam usaha yang dilakukan oleh Bapak Suharto, kekurangan tersebut terdapat dalam segi promosi. Sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan usaha ukiran kayu di Pangandaran.

 

Hal tersebut menyebabkan minimnya jumlah order yang diterima. Namun walaupun demikian, Bapak Suharto telah berhasil menjual produknya sampai ke luar negeri.

 

 

C.   Kekuatan Usaha Kerajinan Ukiran Kayu

 

Kekuatan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah produk. Karena jika produk tersebut dibuat dari bahan yang kuat, maka tidak menutup kemungkinan permintaan juga akan bertambah.

 

 

 

Dalam usahanya Bapak Suharto sangat mementingkan kekuatan produk. Untuk membuat ukiran beliau menggunakan kayu jati karena kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunyasehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa divernis apalagi jika dipakai dibawah naungan atap. Sedangkan untuk barang meubel lainnya beliau menggunakan kayu mahoni dan akasia.

 

 

D.   Ancaman Usaha Kerajinan Ukiran Kayu

 

ancaman merupakan hal yang harus diperhatikan dalam usaha. Karena jika ancaman yang datng merupakan ancaman yang besar maka besar kemungkinan produk kita akan kalah saing dengan produk lain.

 

Bapak Suharto mengatakan bahwa ancaman dalam usaha kerajinan ukir ini sangat besar. Namun beliau tetap percaya diri untuk terus melakukan usahanya dengan menciptakn inovasi-inovasi baru yang dapat bersaing di pasaran.

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

 

A.   SIMPULAN

 

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai kerajinan ukiran kayu, diantaranya :

1.    Banyak peminat dalam usaha kerajina ukiran kayu.

2.    Kurangnya promosi, sehingga banyak masyarakat yang masih belum mengetahui keberadaan usaha kerajinan kayu ini.

3.    Kerajinan ukiran kayu Bapak Suharto terjamin kualitas dan keawetannya.

4.    Banyaknya ancaman tidak mematahka semangat Bapak Suharto untuk terus berkarya.

 

B.   SARAN

 

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan saran sebagai berikut :

1.    Diharapkan untuk lebih meningkatkan promosi agar masyarakat yang belum mengetahui adanya usaha kerajinan ukiran kayu dapat mengetahuinya.

2.    Tetap pertahankan kualitas produk.




DOKUMENTASI PKL INSPEKTORAT 2021 - 2022