MAKALAH GEOGRAFI
MINERAL DAN BATUAN
Disusun oleh:
AYUNDA DETA SEPTIANI
X IPS 5
SMA N 1 MANAWELAH
Jl. Babakan ahbiasa No. 62 Kecamatan, Kabupaten
Tahun Pelajaran 2016/2017
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Bumi yang kita
tinggali terdiri dari beberapa lapisan. Diataranya Lithosfer. Lithosfer berasal
dari kata lithos yang artinya batuan
dan sphere artinya lapisan. Jadi,
lithosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau bisa disebut dengan kulit
bumi. Pada lapisan ini umumnya terdiri dari senyawa kimia yang kaya akan SiO₂,
itulah sebabnya lapisan litisfer sering disebut lapisan silikat dan memiliki
ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri dari 2 bagian, yaitu litosfer atas (merupakan
daratan dengan kira-kira 35% atau ⅓ bagian) dan litosfer bawah (merupakan
lautan dengan kira-kira 65% atau ⅔ bagian).
Litosfer
tersusun dari tiga macam batuan, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf atau
malihan. Proses terbentuknya ketiga macam batuan itu berbeda. Batuan tersebut
berasal dari magma. Magma adalah
larutan silikat yang cair dan pijar yang terdapat dalam bumi dan menempati batolit atau dapur magma.
2. Rumusan Masalah
Untuk lebih
memudahkan pembahasan materi, maka dibuatlah rumusan masala sebagai berikut :
a. Apa itu mineral ?
b. Macam-macam batuan penyusun
litosfer.
3. Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebgai berikut :
a. Untuk mengetahui apa itu
mineral.
b. Untuk mengetahui macam-macam
batuan penyusun lithosfer.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mineral
A.
Pengertian mineral
Mineral adalah
benda padat homogen yang anorganik dan terbentuk secara alami dan berbenyuk
kristal dengan sifat fisik dan sifat alami tertentu. Mineral dapat berwujud
sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Mineral,
kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya,
sebagai perwujudan dari susunan yang teratur di dalamnya. Apabila kondisinya
memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan
sebagai bentuk-bentuk yang yeratur yang dikenal sebagai “kristal”. Dengan
demikian kristal secara unum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang
homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Study
yang mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan
padat tersebut dinamakan kristalografi.
Pengetahuan
tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian padat
dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Beberapa mineral merupakan benda padat
dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya
terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu “karbon”. Setiap mineral mempunyai
susunan unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu. Terdapat dua cara untuk
dapat mengenal suatu mineral, yang pertama dengan melakukan analisa secara
kimiawi, dan yang kedua yang palin umum dilakukan adalah dengan cara mengenal
sifat fisiknya. Yang dimaksud dengan sifat fisik yaitu, (1) bentuk kristalnya,
(2) berat jenis, (3) bidang belah (4) warna, (5) kekerasan, (6) goresan, (7)
kilap.
B.
Sifat Fisik Mineral
a.
Bentuk kristal
Kristal akan
memiliki bentuk yang khas setelah memiliki kesempatan berkembang tanpa adanya
hambatan. Bentuk-bentuk kristal antara lain adalah triklin, monoklin,
tetragonal, orthorombik, hexagonal, isometrik dan trigonal.
b.
Berat Jenis
Setiap kristal
memiliki berat jenis yang berbeda. Besarnya ditentukan oleh unsur pembentuknya
serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya.
Umumnya mineral pembentuka batuan memiliki berat jenis sekitar 2.7, meskipun
berat jenis rata-rata unsur metal didalamnya berkisar antara 5.
c.
Bidang Belah
Mineral
mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah
tertentu. Dapat dikatakan bahwa bidang tersebut merupakan bidang “lemah” yang dimiliki
oleh suatu mineral.
d.
Warna
Warna yang khas
dapat diguanakan untuk mengenali adanya unsur-unsur tertentu di dalamnya.
e.
Kekerasan
Kekerasan
adalah sifat resistenti dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi
atau mudah tergores. Kekerasan suatu mineral bersifat relatif, artinya apabila
dua mineral saling digoreskan satu dengan yang lainnya, maka mineral yang
tergores adalah mineral yang relatif lebih lunak dibanding dengan mineral
lawannya. Kekerasan mineral mulai dari yang terlunak sampai yang terkeras
diajukan oleh Mohs. Sehingga disebut sebgai Skala Mohs.
Kekerasan |
Mineral |
1 |
Talk |
2 |
Gypsum |
3 |
Kalsit |
4 |
Fluorit |
5 |
Apatit |
6 |
Ortoklas |
7 |
Kuarsa |
8 |
Topaz |
9 |
Korundum |
10 |
Intan |
f.
Goresan Pada Bidang
Beberapa jenis
mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral kuarsa dan pyrit
yang sangat jelas dan khas.
g.
Kilap
Kilap adalah
kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Kilap
pada mineral ada 2 jenis, yaitu kilap logam dan kilap non-logam.
C.
Penggolongan Mineral
Berdasarkan senyawa kimiawinya
mineral dapat dibedakan menjadi mineral silikat dan mineral non-silikat.
Mineral pembentuk batuan dikelompokan mejadi 4 yaitu :
a.
Mineral silikat
Hampir 90%
mineral pembentuk batuan berasal dari kelompok ini yang merupakan persenyawaan
antar silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang
besar, maka hampir 90% dari berat kerak bumi terdiri dari mineral silikat.
Silikat merupakan bagian utama pembentuk batuan. Silikat pembentuk batuan yang
umun dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok feromagnesiun dan kelompok
non-feromagnesium.
Feromagnesium |
Non-feromagnesium |
Mika biotit |
Kuarsa |
Amfibol |
Felspar alkali |
Pyroksen |
Felspar plagiklas |
Olivine |
Mika muskovit |
b.Mineral feromagnesium
Umumnya memiliki warna gelap dan berat jenis yang besar.
Olivine : dikenal dengan warnanya yang “olive” , tumbuh sebgai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurana.
Augitit : warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. Bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus.
Hornblende : warnanya hijau hingga hiatam. Berat jenis 3.2 dan mempunai bdang belah yang berpotongan dengan sudut.
Biotite : adalah mineral “mika” bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam.
c. Mineral non-feromagnesium
Muskovit : disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda, ciklat, hijau atau merah.
Felspar : mineral pembentuk batuan yang paling banyak.
Ortholkas : mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abu atau merah jambu.
Kuarsa : adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncuk dengan warna seperti asap, kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah-lembayung.
d. Mineral Oksida
Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigendan unsur tertentu. Mineral oksida umumnya lebihkeras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida.
e. Mineral sulfida
Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sufur.
f. Mineral-mineral karbonat dan sulfat
1. 2. BATUAN
Kemanapun kita
menoleh maka kita akan selalu bertemu dengan benda yang dinamakan batu atau
batuan. Sebut saja kerakal di halaman rumah, kemudian di jalan yang landasannya
atau bagian tepinya dibuat dari batu. Batu atau batuan yang kita lihat
dimana-mana itu ada yang sama warna dan jenisnya, tetapi juga banyak yang
berbeda. Tidak heran apabila batuan merupakan bagian utama dari muka bumi kita
ini.
Berdasarkan persamaan dan perbedaan tadi, maka batuan dikelompokan menjadi 3 kelompok besar yaitu batuan beku, batuan sedimen,dan batuan metamorf. Ahli geologi menyimpulkan bahwa antara ketiga kelompok tersebut terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dan batuan beku dianggap sebgai “nenek moyang” dari batuan lainnya.
A. Pengelompokan batuan
a. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari magma yang
mendingin dan mengeras. Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat
terbentuknya, warna, kimia, tekstur, dan mineraloginya.
1)
Berdasarkan tempat terbentuknya
·
Batuan beku plutonik, batuan beku yang terbentuk jauh di
perut bumi.
·
Batuan beku hypabisa, batuan beku yang terbentuk tidak jauh
dari permukaan bumi.
·
Batuan beku vulkanik, batuan beku yang terbentuk di permukaan
bumi.
2)
Berdasarkan warnanya
·
Leucocratic rock, kandungan mineral mafic (gelap) <30%
·
Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30%-60%
·
Melanocratic rock, kandungan mneral mafic 60%-90%
·
Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic >90%
3)
Berdasarkan kandungan kimianya
·
Batuan beku asam (acid), kandungan SiO₂ 65%,contoh : granit,
ryolit.
·
Batuan beku menengah (intermediet), kandungan SiO₂ 65%-52%,
cotoh : diorit dan andesit.
·
Batuan beku basa (basic), kandungan SiO₂ 52%-45%, contoh :
gabro, basalt.
·
Batuan beku ultrabasa (ultra basic), kandungan SiO₂ <45%
v Tekstur batuan beku
1. Tingkat kristalisasi
a. Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh kristal.
b. Hipokristalin, yaitu batuan
beku yang tersusun oleh kristal dan gelas.
c. Holohyalin, yaitu batuan beku
yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas.
2. Ukuran butir
- Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir selurunya tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran kasar.
- Aphanitic, yaitu batuan eku yang hampir seuruhnya tersusun oleh mineral berukuran halus.
b. Batuan sedimen
Sedimen
merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi, yang telah
mengalami proses pengangkutan (transfortasi) dari satu tempat ke tempat
lainnya. Air dan angin merupakan agen pengangkut yang utama. Sedimen apabila
mengeras akan menjadi batuan sedimen, ilmu yang mempelajari tentang batuan
sedimen disebut sedimentologi.
Faktor-faktor
yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga
susunan yang ada dari batuan. Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan
adalah air, angin, dan juga gaya grafitasi.
v Tiga cara pengangkutan
sedimen
·
Suspension ini umumnya terjadi pada
sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya, sehingga mampu diangkut oleh
aliran air atau angin yang ada.
·
Bed load ini terjadi pada sedimen
yang relatif lebih besar, sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak
dapat berfungsi memindahkan parikel-partikel yang besar di dasar.
·
Saltation yang dalam bahasa latin
artinya meloncat, umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya
karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar.
v Pengelompokan batuan sedimen
berdasarkan tempat pembentukannya
·
Batuan sedimen kimiawi, batuan yang terjadi karena proses
kimiawi. Contoh : stalagtit dan stalagmit.
·
Batuan sedimen oranik, batuan yang terjadi karena proses
pengendapan mendapat bantuan dari organisme.
·
Batuan sedimen klastik, batuan asal yang mengalami
penghancuran secara mekanis dari ukiran besar menjadi ukuran kecil. Contoh :
batuan pasir dan batu lempung. Klasifikasi ukuran butir yang dipakai dalam
pengelompokan batuan sedimen klastik menggunakan klasifikasi wentworth seperti di bawah ini.
NAMA BUTIR |
UKURAN BUTIR (mm) |
SEDIMEN |
TIPE BATU BUNDAR |
|||
Bongkahan |
Boulder |
>256 |
|
|
||
Berangkal |
Cooble |
64-256 |
|
Rudites (
konglomerat, breccia) |
||
Kerakal |
Pebble |
4-64 |
Gravel |
|
||
Kerikil |
Granule |
2-4 |
|
|
||
Pasir sangat kasar |
Very coarse sand |
1-2 |
|
|
||
Pasir kasar |
Coarse sand |
½-1 |
|
|
||
Pasir sedang |
Medium sand |
¼-½ |
Sand |
Sandstones |
||
Pasir halus |
Find sand |
⅛-¼ |
|
|
||
Pasir sangat halus |
Very find sand |
1/16-⅛ |
|
|
||
Lanau |
Silt |
1/256-1/16 |
|
Lutites (mudrocks) |
||
lempung |
clay |
<1/256 |
Mud |
|
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk sebagai akibat dari proses metamorfosa pada batuan yang sudah ada karena perubahan temperatur (T), tekanan (P), atau temperatur dan tekanan secara bersamaan. Batuan metamorf diklasifikasikan menjadi tiga kelas atas dasar derajat metamorfosanya, yaitu :
- Batuan metamorfosa derajat rendah
- Batuan metamorfosa derajat menengah.
- Batuan metamorfosa derajat tinggi
1.
Penamaan batuan metamorf
Penamaan batuan
metamorf didasarkan pada tekstur, struktur dan komposisi mineral yang menyusun
batuan tersebut. Adapun tekstur batuan metamorf terdiri dari :
1) bentuk butir granoblatic
(terdiri dari mineral-mineral granular)
2) Lepidoblastik (terdiri dari
mineral-mineral pipih)
3) Nematoblastik (terdiri dari
mineral-mineral orthorombik)
Sedangkan teksturnya ada foliasi dan non-foliasi.
1) Tekstur foliasi
Yaitu tekstur batuan metamorf yang memperlihatkan adanya orientasi dari mineralnya.
- Schistose, struktur batuan metamorf yang memperlihatkan perselingan orientasi mineral pipih dan mineral granular/nematoblastik.
- Gneistose, struktur batuan metamorf yang memperlihatkan hubungan daro rientasi mineral pipih dan mineral granular yang saling berpotongan/tidak menerus.
- Hornfelsic, struktur batuan metamorf yang hanya tidak memperlihatkan foliasi.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
- Mineral adalah benda padat homogen yang anorganik dan terbentuk secara alami dan berbenyuk kristal dengan sifat fisik dan sifat alami tertentu.
- Terdapat 4 jenis mineral di bumi yaitu silikat, oksida, sulfida, sulfat dan karbonat.
- Berdasarkan persamaan dan perbedaannya, maka batuan dikelompokan menjadi 3 kelompok besar yaitu batuan beku, batuan sedimen,dan batuan metamorf.
No comments:
Post a Comment